Edutrend.id. Penang, Malaysia – Pada bulan Juli 2023, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melalui dosen FKIP-nya, Dr. Tazkiyatunnafs Elhawwa, M.Pd, melaksanakan pengabdian masyarakat skala internasional dengan tujuan memberdayakan guru dan fasilitator dalam penerapan pembelajaran berdeferensiasi yang berfokus pada anak. Program ini diadakan di Sanggar Belajar Permai, Penang, Malaysia, bekerja sama dengan praktisi pendidikan dari beberapa universitas dan lembaga seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP), Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia.
Pengabdian ini berjudul “Pemberdayaan Guru dan Fasilitator dalam Pembelajaran Berdeferensiasi dengan Pendekatan Pendidikan Berpihak pada Anak di Sanggar Belajar Permai Penang Malaysia”. Dr. Tazkiyatunnafs, bersama para kolaborator yang terdiri dari Djalal Fuadi, Harun Joko Prayitno, Nanda Dwi Rohmah, Adelia Kurnia Putri, dan Alfina Dian Arista dari UM Surakarta; Eka Destriyanto Pristi, Dwi Wulan Sari, Choiriyah Widyasari, dan Osfir Candikia Rara Komara dari UM Ponorogo; Himatus Syaadah dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur; serta Muliadi dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia, merancang program yang bertujuan membantu para guru dan fasilitator memahami serta menerapkan metode pembelajaran yang lebih adaptif.
Dua mahasiswa UMPR, Khairun Nissa dan Hatmah dari Program Studi Pendidikan Dasar, juga ikut serta dalam kegiatan ini. Program ini memberikan wawasan kepada para pendidik mengenai pentingnya pembelajaran yang responsif terhadap minat, profil belajar, dan kesiapan individu setiap siswa. Pendekatan ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga memungkinkan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar yang lebih spesifik. Sehingga pembelajaran yang dihasilkan akan ideal sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang unik.
“Dengan menerapkan pembelajaran berdeferensiasi yang berpihak pada anak, kami berharap dapat membantu guru dan fasilitator memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Tujuannya agar proses belajar mereka lebih terarah dan hasil belajarnya lebih optimal,” ujar Dr. Tazkiyatunnafs.
Pendekatan berpihak pada anak ini mencakup berbagai penyesuaian dalam proses belajar-mengajar, memungkinkan siswa belajar sesuai dengan gaya dan kesiapan mereka. Program ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendukung potensi setiap siswa di Sanggar Belajar Permai, Penang, sebagai bekal untuk pendidikan mereka di masa depan.
Inisiatif ini diharapkan dapat terus berlangsung dan memberikan dampak berkelanjutan pada proses belajar mengajar di Sanggar Belajar Permai, serta menginspirasi lembaga pendidikan lain dalam menerapkan pendekatan serupa.
Kontributor : Khairun Nissa & Hatmah
Editor : Ahmad Luthfi