Edutrend.id, Surakarta – SD Negeri Joglo Surakarta, yang merupakan bagian dari Sekolah Penggerak angkatan pertama di bawah bimbingan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah dan melaksankan kurikulum merdeka, dan sekaligus yang pertama kali mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Di tahun pertama melaksanakan P5, salah satu kegiatan unggulan adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema kearifan lokal, yang melibatkan siswa kelas 1 SD Negeri Joglo Surakarta. Kegiatan ini mengajak siswa kelas 1 untuk mempelajari cara membuat makanan dan minuman tradisional, sekaligus mengenal lebih dekat kekayaan budaya kuliner Indonesia. P5 ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada makanan dan minuman tradisional seperti roda pelangi, sosis solo, es kapal dan wedang kacang merah.
“P5 ini tidak hanya mengajarkan keterampilan membuat makanan atau minuman, tetapi juga membangun karakter siswa agar menghargai budaya lokal dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ungkap Kepala Sekolah SD Negeri Joglo Surakarta, Senin (4/11).
Ia menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk membentuk profil pelajar Pancasila yang berwawasan budaya dan cinta tanah air.
Kolaborasi antara sekolah dan orang tua murid sangat diperlukan dalam pelaksanaan P5 ini. Orang tua siswa turut berpartisipasi aktif dengan membimbing anak-anak mereka ketika pelaksanaan P5 disekolah. Salah satu orang tua siswa menyampaikan bahwa proyek ini adalah kesempatan berharga untuk mempererat hubungan keluarga dan mengenalkan kembali warisan kuliner yang memiliki nilai budaya tinggi, dan melalui P5 ini masih menjadi lebih mandiri ketika di rumah.
Melalui P5 bertema kearifan lokal ini, sekolah berharap siswa tidak hanya mendapatkan keterampilan praktis, tetapi juga belajar menghargai dan mencintai tradisi lokal sebagai bagian dari identitas bangsa. Dengan demikian, SD Negeri Joglo Surakarta berupaya membangun generasi muda yang berkarakter kuat, cinta budaya, dan siap menjadi penerus bangsa yang berkepribadian Pancasila.
Proyek ini akan terus dikembangkan di masa mendatang dengan tema-tema yang lebih bervariasi, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang kearifan lokal di Indonesia.
Kreator : Sholihatul Lailiyah
Editor : Albi Almahdy