
Edutrend, Wonogiri – SMK Muhammadiyah 1 Baturetno terus melakukan terobosan untuk mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan dunia kerja di era digital. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan PT Regarsport Indonesia yang berkator pusat di Kabupaten Wnogiri untuk menerapkan model pembelajaran mendalam (deep learning) dalam mata pelajaran Bisnis Digital.
Program ini resmi diluncurkan pada 27 September 2025 Tahun ajaran 2025/2026 dan melibatkan siswa jurusan pemasaran dalam praktik langsung pemasaran digital. Tidak lagi sebatas belajar teori di kelas, para siswa kini diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam aktivitas bisnis digital yang nyata. Mereka dilatih mengelola akun media sosial perusahaan, menciptakan konten pemasaran, serta merancang strategi branding yang relevan dengan target pasar.
Kepala Jurusan Pemasaran SMK Muhammadiyah 1 Baturetno menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi bagian penting dari upaya sekolah dalam membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. “Kami ingin menghapus batas antara sekolah dan dunia kerja. Siswa harus mengalami sendiri bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas diterapkan dalam situasi nyata,” ujarnya saat ditemui pada Senin (29/9).
Ia menambahkan, peran guru dalam program ini bukan lagi sebagai pengajar tunggal, melainkan sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam proses belajar yang aktif, kolaboratif, dan reflektif. “Pembelajaran mendalam memungkinkan siswa memahami konsep secara menyeluruh, mencoba secara langsung, dan kemudian merefleksikan hasilnya. Ini proses yang jauh lebih bermakna dibanding pembelajaran konvensional,” tegasnya.
Pihak industri pun menyambut baik kolaborasi ini. Manajer PT Regarsport Indonesia menilai keterlibatan siswa SMK membawa dampak positif bagi perusahaan. “Kami melihat antusiasme dan kreativitas luar biasa dari siswa. Mereka membawa ide-ide segar yang justru memperkuat strategi pemasaran digital kami dan sebagai upaya PT Regarsport Indonesia mendukung putra-putri wonogiri maju bersama” ungkapnya. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dan menjadi contoh sinergi nyata antara dunia pendidikan dan industri.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Pemerintah mendorong sekolah-sekolah kejuruan untuk tidak hanya menyiapkan lulusan yang kompeten secara teknis, tetapi juga adaptif, inovatif, dan siap bersaing di era revolusi industri 4.0.

Salah satu guru pengampu mata pelajaran Bisnis Digital di SMK Muhammadiyah 1 Baturetno, Maya Tami Aryati mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis proyek nyata ini membawa dampak positif pada motivasi belajar siswa. “Anak-anak jadi lebih semangat karena mereka merasa apa yang dipelajari benar-benar berguna. Mereka tidak hanya tahu cara membuat konten, tapi juga mengerti mengapa strategi tertentu digunakan, siapa target audiensnya, dan bagaimana mengukur keberhasilannya,” jelasnya.
Menurutnya, dunia digital telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara berbisnis. Oleh karena itu, pendidikan juga harus berubah. “Pendidikan sejati bukan hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang keberanian untuk mencoba, kreativitas dalam menyelesaikan masalah, dan semangat untuk terus belajar sepanjang hayat,” pungkasnya.
Melalui kerja sama ini, SMK Muhammadiyah 1 Baturetno berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menjadi wirausaha mandiri di bidang digital. Dengan bekal pengalaman langsung, siswa diharapkan memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melangkah ke dunia profesional setelah lulus.
Oleh: SUSI RAHAYU (Mahasiswa MAP FKIP UMS)