
Edutrend.id, Semarang – Dalam upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan Diklat bertajuk “Pembelajaran Mendalam, Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Karakter”. Kegiatan strategis ini menghadirkan sekitar 200 guru Muhammadiyah dari berbagai sekolah formal maupun nonformal di Region 1 Jawa Tengah.
Fasilitator dalam kegiatan tersebut yaitu Wibowo Juli Saputro, M.Pd. dan Dr. Karnadi Hasan, M.Pd.Diklat. Acara ini dilaksanakan di MG Setos Hotel Semarang yang beralamat di Jl. Inspeksi, Kembangsari, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pelaksanaan diklat tersebut pada Rabu-Minggu, 6-10 Agustus 2025. Tempat dan durasi yang cukup panjang ini dipilih agar peserta dapat mengikuti rangkaian materi secara utuh dan intensif, sekaligus memperoleh pengalaman belajar yang mendalam, menyenangkan, dan penuh inspirasi.
Wibowo Juli Saputro, M.Pd., mengungkapkan peserta yang mengikuti diklat ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, meliputi guru-guru Muhammadiyah yang mengajar di Blora, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Kudus, Pati, Sragen, Surakarta, dan Wonogiri. “Kehadiran guru dari daerah-daerah tersebut mencerminkan semangat kebersamaan untuk maju bersama dan memperkuat kualitas pendidikan Muhammadiyah secara merata di seluruh wilayah Region 1. Dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam, para peserta diharapkan dapat saling berbagi praktik baik yang sudah diterapkan di masing-masing daerah,” ungkapnya.
Program ini digelar sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak dunia pendidikan di era digital. Muhammadiyah menilai perlu ada transformasi menyeluruh dalam pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan. Para guru yang menjadi ujung tombak pembelajaran di sekolah Muhammadiyah diharapkan tidak hanya mampu mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, menguasai teknologi mutakhir, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada peserta didik. “Melalui diklat ini, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah ingin memastikan bahwa guru-guru Muhammadiyah memiliki bekal yang cukup untuk menjadi pelaku pembangunan nasional di bidang pendidikan. Kegiatan ini juga merupakan sarana penting untuk memperkuat jejaring antarpendidik Muhammadiyah, saling berbagi pengalaman, serta menyusun strategi pembelajaran yang lebih relevan dengan tantangan zaman,” tegasnya.
Rangkaian materi dalam Diklat “Pembelajaran Mendalam, Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Karakter” dirancang secara komprehensif. Materi utama mencakup growth mindset, filosofi dan konsep pembelajaran mendalam, pemahaman koding dan kecerdasan buatan, kerangka kerja pembelajaran mendalam, pengoperasian dan pengaplikasian AI lintas bidang, perencanaan pembelajaran mendalam, serta pengenalan model bahasa besar pada kecerdasan artifisial generatif. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi mengenai asesmen pembelajaran mendalam, pedagogik pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial, serta implementasi dan refleksi pembelajaran mendalam. Setiap sesi disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya, dengan metode interaktif seperti presentasi, diskusi, praktik langsung, dan studi kasus. Dengan pendekatan ini, peserta diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing.
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi guru untuk memperluas wawasan mereka tentang teknologi pendidikan terkini, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), yang kini menjadi salah satu kebutuhan dasar dalam pembelajaran abad ke-21. Peserta juga diajak untuk memahami bagaimana membentuk karakter siswa melalui pembelajaran yang bermakna, menumbuhkan daya pikir kritis, kolaborasi, kreativitas, serta literasi digital. Dengan mengikuti diklat ini, para guru Muhammadiyah memperoleh ilmu, pengalaman, dan semangat baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka didorong untuk menciptakan suasana belajar yang lebih mendalam, kontekstual, dan sesuai dengan perkembangan teknologi. Penguatan karakter menjadi bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari penguasaan teknologi, sehingga pendidikan Muhammadiyah tetap berakar pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
Diklat “Pembelajaran Mendalam, Koding AI, dan Penguatan Karakter” diharapkan menjadi langkah awal dalam melahirkan guru-guru Muhammadiyah yang adaptif, inovatif, dan inspiratif. Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan materi yang diperoleh di sekolah masing-masing dan menularkan semangat positif kepada rekan sejawat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat citra Muhammadiyah sebagai organisasi yang peduli terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan.
Melalui guru-guru yang terlatih dan berkarakter, lanjutnya, Muhammadiyah ingin berkontribusi nyata dalam mempersiapkan generasi Indonesia yang unggul, berdaya saing tinggi, dan tetap memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa. Dengan demikian, Diklat “Pembelajaran Mendalam, Koding AI, dan Penguatan Karakter” bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi momentum penting untuk memperkuat kapasitas guru Muhammadiyah menghadapi tantangan pendidikan masa depan, sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Muhammadiyah dalam membangun bangsa.
Penulis : Nurul Imam Bukhori (Mahasiswa Magister Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta)