
Esai karya dari Nurlita Cahyani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Baru-baru ini viral di media sosial Tiktok sebuah postingan guru SMA. Isi dari postingan tersebut memperlihatkan hasil tulisan peserta didik. Apabila dilihat secara sekilas tulisan tersebut seperti tulisan anak sekolah dasar. Salah satu komentar di postingan tersebut menyebutkan bahwa sangat disayangkan kemampuan menulis anak sekarang merosot drastis. Tidak hanya itu, ada beberapa akun yang membandingkan hasil tulisannya dahulu dengan sekarang.
Melihat adanya fenomena tersebut dapat dikaitkan dengan evaluasi yang diterapkan di sekolah. Apakah evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan menulis peserta didik sudah sesuai atau belum? Berkali-kali dijumpai bahwa keterampilan menulis jarang diperhatikan, sehingga peserta didik abai dan kurang termotivasi untuk memperbaiki hasil tulisannya.
Dampak dari adanya merdeka belajar, guru dibebaskan untuk memberikan materi yang akan diajarkan pada peserta didik. Sehingga, materi-materi dasar tentang menulis sudah jarang disinggung. Contohnya materi tentang bagaimana menggunakan huruf kapital, tanda baca, penulisan kata serapan, hingga bagaimana menulis sebuah kalimat yang efektif. Pada akhirnya, guru lebih cenderung memberikan evaluasi yang bersifat objektif, sehingga kemampuan menulis peserta didik tidak dapat terukur dengan baik.
Adanya kondisi tersebut maka perlu ada evaluasi yang dapat mengukur kemampuan menulis peserta didik. Evaluasi tersebut dapat berupa asesmen kinerja portofolio. Asesmen tersebut dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan kemampuan menulis peserta didik melalui dokumentasi hasil karya tulisan. Portofolio tidak sekadar hanya digunakan untuk melihat perkembangan keterampilan peserta didik, namun pendidik juga diharapkan dapat memberikan refleksi atau timbal balik terhadap apa yang telah dicapai peserta didik.
Asesmen portofolio dapat menjadi kunci untuk membuka potensi besar dalam keterampilan menulis peserta didik. Dengan pendekatan ini, mereka tidak hanya sekadar menghasilkan tulisan, tetapi juga dapat melacak perjalanan kreativitas mereka dari waktu ke waktu. Melalui portofolio, peserta didik diberi ruang untuk melihat perkembangan tulisan mereka, memahami kekuatan yang sudah dimiliki, serta menggali area yang perlu ditingkatkan.
Proses refleksi diri yang dibangun dari asesmen ini membantu mereka merencanakan perbaikan, sementara umpan balik yang konstruktif dari guru menjadi pendorong untuk terus berkembang. Dengan fokus pada proses, bukan hanya hasil akhir, asesmen portofolio mampu mendorong peserta didik untuk lebih kreatif dan percaya diri dalam menulis, menjadikan mereka penulis yang lebih mahir dan penuh inspirasi.
Di dalam penerapan asesmen portofolio guru harus sudah menentukan aspek apa saja yang akan menjadi penilaiannya. Karena, kemampuan menulis peserta didik seharusnya tidak hanya fokus pada benar atau salah secara tata bahasa, tetapi juga melihat tulisan sebagai cerminan cara berpikir dan kreativitas mereka. Aspek penting yang perlu diperhatikan antara lain kesesuaian isi dengan topik, bagaimana ide disusun secara runtut dan logis, serta struktur teks yang sesuai dengan jenis tulisan yang dibuat.
Tidak kalah penting, penggunaan bahasa harus tepat—mulai dari ejaan, pilihan kata, hingga gaya bahasa yang sesuai dengan tujuan penulisan. Selain itu, kreativitas dalam menyampaikan gagasan juga menjadi nilai tambah, karena menunjukkan kemampuan siswa dalam berpikir orisinal. Dan tentu saja, jika tulisan dikumpulkan dalam bentuk tulisan tangan, kerapian dan keterbacaan juga tak boleh diabaikan. Memberikan umpan balik yang membangun juga sangat penting agar peserta didik memahami kelebihan tulisannya sekaligus mengetahui aspek-aspek yang masih perlu diperbaiki (Mareta, dkk., 2021).
Dengan demikian, guru harus memahami dan memilih jenis evaluasi yang tepat untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan keterampilan menulis peserta didik. Hal tersebut membuktikan bahwa peran evaluasi sangat penting untuk mendorong peserta didik lebih kreatif.
Daftar Rujukan
Mareta, B., Amara, D., Mayang, D., Arya, E., & Eva, N. (2021, June). Pengaruh Asesmen Portofolio terhadap Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa. In Seminar Nasional Psikologi dan Ilmu Humaniora (SENAPIH) (Vol. 1, No. 1, pp. 86-96). http://conference.um.ac.id/index.php/psi/article/view/1228.
