Edutrend.id, Surakarta – Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pelatihan bertema “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Mendukung Literasi Informasi: Dari Evaluasi Sumber hingga Etika Penggunaan” pada Rabu, 19 Juni 2025. Acara ini diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Kampus UMS dan diikuti oleh seluruh sivitas akademika UMS, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.
Pelatihan ini difokuskan pada eksplorasi berbagai platform dan strategi pemanfaatan AI untuk mendukung literasi informasi di lingkungan akademik. Bertindak sebagai narasumber adalah M. Asharul Ma’ali, S.Kom., staf IT Perpustakaan UMS sekaligus praktisi teknologi informasi yang berpengalaman dalam penerapan AI untuk kepentingan akademis.
Dalam pemaparannya, Asharul memperkenalkan berbagai generative AI tools yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar, mengajar, dan penelitian. Beberapa platform yang dibahas meliputi: ChatGPT dan Perplexity, yang berguna untuk merancang ide penulisan, menjawab pertanyaan kompleks, dan menyusun makalah, Open Knowledge Maps dan Connected Papers, yang mempermudah pencarian literatur ilmiah dengan visualisasi peta konsep dan relasi antar paper, SciSpace, untuk memahami istilah akademik, menemukan referensi, hingga menulis artikel ilmiah, Platform desain dan multimedia seperti Canva AI, MagicSlides, dan Gamma yang menunjang presentasi secara otomatis dan profesional, dan Tools evaluasi pembelajaran seperti Quizbot dan Assess.ai, yang membantu menyusun soal latihan secara instan.

Peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi, terutama saat sesi praktik langsung prompt engineering, di mana mereka dilatih menyusun perintah (prompt) yang efektif untuk mendapatkan keluaran terbaik dari AI. Praktik ini termasuk teknik seperti Chain-of-Thought Prompting, Zero-shot dan Few-shot Prompting, serta evaluasi hasil AI.
Literasi Informasi di Era Kecerdasan Buatan
Menurut narasumber, penting bagi sivitas akademika untuk memahami bagaimana memanfaatkan AI secara etis dan bertanggung jawab. Pelatihan juga menekankan aspek etika penggunaan AI, termasuk transparansi dalam menyatakan penggunaan AI dalam karya akademik dan kewajiban untuk tetap memverifikasi sumber informasi secara manual.
“AI bukan pengganti proses berpikir, melainkan alat bantu untuk memperkaya literasi dan mendukung produktivitas akademik,” ujar Asharul.
Melalui pelatihan ini, Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS berkomitmen mendorong kampus sebagai pusat literasi digital dan inovasi berbasis etika. Pelatihan ini juga menjadi bagian dari program berkelanjutan untuk membekali sivitas akademika dengan keterampilan digital yang relevan di era teknologi cerdas.
Peserta yang hadir memberikan respon positif terhadap materi dan praktik yang disampaikan, bahkan berharap kegiatan serupa dapat rutin dilaksanakan agar pemahaman dan keterampilan AI di lingkungan kampus terus berkembang.
Penulis: Ahmad Luthfi
