Sembilan Program Strategis Sebagai Bekal Calon Pemimpin Masa Depan

Edutrend, Surakarta – Hari-hari di SMA Muhammadiyah Al Kautsar Program Khusus (PK) Kartasura diisi pada kegiatan berorientasi akademik dan nonakademik. Kami sadar, bahwa kemampuan akademik tanpa keterampilan lain akan menghasilkan lulusan kurang memiliki daya saing dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan di masa depan. Oleh karena itu,  SMA Muhammadiyah Al Kautsar Program Khusus (PK)  menghadirkan sembilan program strategis sebagai indikator peserta didik untuk mendapatkan tambahan wawasan kepemimpinan yang diharapkan menjadi bekal bagi alumni dalam mengarungi kehidupan yang dinamis dan kompetitif.

Wawasan kepemimpinan menjadi hal penting untuk diberikan kepada para generasi muda, sebab merekalah yang akan meneruskan kepemimpinan kita hari ini, dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga hingga skala nasional atau internasional. Semua akan menemui masa depan, sehingga bekal kepemimpinan wajib diberikan. Tanpa bekal ini, generasi penerus berisiko tumbuh tanpa tanggung jawab, kepedulian, wawasan kebangsaan, tidak menguasai teknologi, tidak cekatan, dan boleh jadi tidak memiliki hasrat untuk menjadi pribadi yang baik sehingga bermanfaat untuk semesta, padahal ini semua adalah tujuan manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dimuka bumi, yang memakmurkan dan memajukan. Wawasan kepemimpinan di SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura diimplementasikan melalui sembilan program strategis yang dijabarkan sebagai berikut.

Pertama, Tahfidz Al-Qur’an. Para pemimpin hendaknya tidak hanya mampu dalam bidang manajerial lembaga namun harapannya mereka dapat dan mampu memimpin salat atau menjadi imam salat. Selain itu, pemimpin yang hafal Al-Qur’an insha Allah akan lebih banyak berkah, sebab lebih dekat dengan sang penciptanya, walaupun lulusan kita tidak menjadi pemimpin orang lain, setidaknya mereka akan memimpin keluarganya, dapat menjadi imam salat di keluarganya. Program tahfiz ini dilaksanakan sesuai dengan jam pelajaran masing-masing. Artinya program ini masuk dalam intrakurikuler sekolah, sehingga setiap kelas berbeda-beda, namun untuk tahfiz doa dan hadis “pilihan” dilaksanakan sepekan sekali bersama guru mentor masing-masing. Selain itu, ada Tahfidz Camp, dilakukan satu tahun sekali, berada diluar sekolah serta menginap beberapa hari dengan menghadirkan guru tahfiz.

Peserta Kegiatan Tahfidz Camp

Kedua; English Camp Program. Bahasa asing terutama bahasa Inggris perlu diperhatikan oleh generasi penerus bangsa, sebab ketika tidak menguasai maka sulit bagi kita untuk membangun kerja sama dengan berbagai negara untuk mewujudkan dunia yang lebih baik, damai dan tenteram. Selain itu, peserta didik dapat mempelajari ilmu yang lebih luas, sebab banyak sumber pengetahuan yang berbahasa Inggris. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun di tempat yang telah disepakati oleh panitia, pernah dilakukan di beberapa vila di Tawangmangu dan juga Kopeng Salatiga. Peserta didik dilatih langsung oleh ahlinya dan atau native speaker dan selama program berlangsung, peserta didik diwajibkan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Ketiga; Diskusi Keislaman dan Kebangsaan (DKK). Peserta didik dibiasakan untuk lebih mengenal bangsanya sendiri, mulai dari agamanya, bagaimana keadaan bangsanya dan bagaimana kebudayaannya agar mereka kelak menjadi pemimpin dapat lebih peka dan peduli, bukan hanya memperkaya diri. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali pada hari Jumat pagi di mana pemateri, master of ceremony, dan notula oleh peserta didik. Mereka akan menyiapkan paper sederhana yang dibimbing oleh guru sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Teknis pelaksanaanya akan ada dua pemateri sekaligus yang diatur seperti debat, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian peserta didik agar diskusi lebih hidup.

Siswa SMA Al-Kautsar dalam kegiatan DKK

Keempat; Public Speaking Program. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kemampuan berbicara didepan umum menjadi salah satu skill yang mesti dimiliki oleh seorang pemimpin untuk menyampaikan gagasan, memberi penjelasan, mendidik, dan memotivasi para anggotanya sehingga terjadi komunikasi yang baik antara pemimpin dan yang dipimpin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap pekan sekali bersama guru mentor masing-masing, secara bergantian mereka akan berlatih di depan teman dan guru mentir masing-masing dan sesekali peserta didik akan diberi tugas mengisi kultum setelah jemaah salat di masjid sekolah dan setiap bulan ramadan akan diminta memberi kultum di masjid-masjid yang bersedia kerja sama dengan sekolah agar kemampuan public speaking semakin terasah dengan maksimal.

Kelima; Penguasaan Information, Communication and Technology (ICT). Menjadi sebuah keharusan setiap manusia era dewasa ini untuk terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, lebih-lebih seorang pemimpin sangatlah perlu memiliki kompetensi dalam bidang ini secara lebih mendalam agar mampu bekerja berdampingan dengan teknologi yang perkembangannya sangat cepat bahkan terkadang manusianya yang lamban dalam mempelajarinya. Kegiatan ini masuk kedalam intrakurikuler sehingga setiap kelas akan ada jadwal masing-masing setiap pekannya sebagaimana mata pelajaran lainnya.

Siswa SMA Al-Kautsar kegiatan Hizbul Wathan

Keenam; Program Kepanduan. Kepanduan menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh semua peserta didik. Kepanduan di sekolah Muhammadiyah disebut Hizbul Wathan atau populer dengan sebutan “HW”. Kegiatan ini hampir sama dengan kepanduan Pramuka, hanya saja lebih banyak menitikberatkan kepanduan berbasis ajaran Islam. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jumat, yang dipandu oleh kakak tingkat bersama pembina HW dan sesekali memanggil pemateri dari luar sebagai pengayaan dan inspirasi.

Ketujuh; Problem Solving Program. Latihan memecahkan masalah sangatlah penting diajarkan pada para generasi penerus, agar mereka memiliki wawasan dan sedikit pengalaman melalui simulasi yang ada di sekolah. Program ini dibuat karena kesadaran bersama bahwa semua orang pasti akan menemui permasalahan, sebab didalam Islam semua orang pasti akan diuji oleh Allah Swt. apalagi jika dilihat dari kacamata kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah lepas dari masalah, bahkan pemimpin ada memang untuk memecahkan masalah yang ada. Kegiatan ini diampu oleh guru Bimbingan Konseling setiap satu pekan sekali pada jam brotherhood program secara bergantian satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.

Kedelapan; Brotherhood Program. SMA adalah proses tangga seseorang antara remaja ke dewasa, disebut anak- anak mereka sudah besar, disebut dewasa namun tindakannya masih seperti anak-anak, sehingga akan banyak permasalahan yang bakal dihadapi, terlebih adanya bullying di sekolah yang sering kita dengar pada media, sehingga untuk mengurangi bahkan meniadakan bullying di sekolah maka dibuatlah Brotherhood Program ini dengan tujuan utama agar setiap pribadi peserta didik terbiasa berkomunikasi dengan semua orang dan meminimalisir bullying, serta senioritas dengan cara satu kelompok terdiri dari kelas X dan XI, sehingga mereka lebih akrab dan harapannya saling membantu dalam kebaikan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi dari Senin-Jumat, dengan mengelompok yang berjumlah 7-10 orang yang dibimbing satu orang guru mentor.

Program Brotherhood di SMA Al-Kautsar

Kesembilan; Community Development Program (CDP). Dewasa ini tingkat kepedulian anak-anak calon generasi penerus mulai pudar, maka sangat perlu mereka diasah kepeduliannya  dengan cara diterjunkan langsung ke masyarakat agar benar-benar mengerti bahwa ada diantara mereka yang sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian kita, lebih-lebih para calon pemimpin jika tidak memiliki pengalaman ini maka bisa dipastikan saat menjadi pemimpin akan melupakan rakyat kecil. Kegiatan dilakukan setiap satu semester sekali dengan cara peserta didik melalui Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) agar mereka mengumpulkan donasi, survei masyarakat yang membutuhkan perhatian, menentukan kepala keluarga yang perlu dibantu secara ekonomi, berkomunikasi dengan perangkat desa dan sekaligus calon  penerima bantuan, dan teknis lainnya sehingga mereka belajar secara langsung dengan masyarakat.

Dari sembilan kegiatan tersebut di atas, harapannya lulusan dari SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura dapat memiliki wawasan kepemimpinan sekaligus terinternalisasi dalam diri mereka sehingga suatu saat nanti saat memimpin dimanapun dapat menjadi pemimpin yang baik, amanah, tidak korupsi, dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Penulis : Nasrul Harahap
Editor : Fatimah

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *