
Edutrend.id, Boyolali – Dalam semangat menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMP PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Smart-Eco: Transformasi Edukasi Ramah Lingkungan Melalui Sabun Organik dan Kreativitas Mozaik Anak Sekolah Dasar”, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, di Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Kegiatan yang berlangsung di SDN Jipangan ini menyasar dua kelompok utama, yaitu siswa kelas 1–2 SD dan ibu-ibu masyarakat Desa Jipangan. Program ini menggabungkan edukasi lingkungan, keterampilan kreatif, serta pelatihan hidup bersih dan sehat sebagai wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap pembangunan karakter masyarakat yang peduli lingkungan.
Sabun dan Mozaik Sebagai Sarana Edukasi Lingkungan
Ketua panitia, Ahmad Said, menjelaskan bahwa tema Smart-Eco merupakan akronim dari “Sabun Mozaik Aksi Ramah Lingkungan Transformasi Edukasi Cinta Organik”, yang menggambarkan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengubah cara pandang terhadap sampah serta kebersihan lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kepada anak-anak pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah plastik secara kreatif, serta mengajak ibu-ibu desa memahami manfaat bahan alami seperti daun sirih untuk membuat sabun antiseptik,” ujar Ahmad.

Desa Jipangan dipilih karena sebagian besar warganya bekerja sebagai petani, namun masih banyak yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara optimal, khususnya kebiasaan mencuci tangan setelah bekerja.
Kolaborasi Multi-Pihak: Mahasiswa, Pemerintah Desa, dan Sekolah
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, antara lain pemerintah Desa Jipangan, SDN Jipangan, serta kader PKK setempat. Dalam pelatihan pembuatan sabun cair dan sosialisasi PHBS, HMP PGSD berkolaborasi dengan Sri Senjati, Ketua Kader Desa Jipangan, untuk menghimpun para peserta. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber profesional, Kirani Raudhahtul Jannah, S.Tr.Keb., berprofesi sebagai bidan sekaligus alumni Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kegiatan berlangsung dengan suasana ceria dan penuh semangat. Siswa-siswa tampak antusias mengikuti praktik membuat karya mozaik dari sampah plastik, yang tidak hanya melatih motorik halus tetapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.
Sementara itu, ibu-ibu desa aktif mengikuti pelatihan pembuatan sabun cair dari daun sirih, yang berfungsi sebagai antiseptik alami serta simbol pemanfaatan kearifan lokal dalam kehidupan modern.

Mendorong Kesadaran Lingkungan dan Kemandirian Masyarakat
Melalui kegiatan Smart-Eco ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengelola program sosial, tetapi juga ikut menciptakan produk bernilai estetis dan ekonomis dari bahan yang tidak terpakai.
Manfaat bagi masyarakat pun nyata: mereka mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah plastik melalui seni mozaik, serta keterampilan membuat sabun organik yang aman bagi lingkungan. Kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran kolektif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetik dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapan kami, kegiatan Smart-Eco ini bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar dalam pola pikir masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola lingkungan secara bijak,” tutup Ahmad Said.
Penulis: Ahmad Luthfi
