Profesi guru menuntut penguasaan berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap calon guru. Keterampilan ini tidak hanya terbatas pada penguasaan materi pelajaran, tetapi juga mencakup kemampuan pedagogik, sosial, dan kepribadian. Salah satu keterampilan penting yang wajib dipahami dan dikuasai oleh calon guru adalah keterampilan verbal. Keterampilan ini menjadi fondasi utama dalam proses komunikasi antara guru dan siswa, sehingga sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas.
Keterampilan verbal meliputi kemampuan menyampaikan informasi secara lisan dengan jelas, sistematis, dan menarik. Guru yang memiliki keterampilan verbal yang baik akan mampu menjelaskan materi pelajaran secara runtut, memberikan instruksi dengan efektif, serta merespons pertanyaan siswa dengan tepat. Lebih dari itu, keterampilan verbal juga mencakup kemampuan memilih kosakata yang sesuai, artikulasi yang baik, intonasi suara yang tepat, dan penggunaan bahasa tubuh yang mendukung. Dengan demikian, keterampilan ini sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang komunikatif dan interaktif.
Dalam konteks pendidikan guru, keterampilan verbal dapat diasah melalui kegiatan Microteaching. Microteaching merupakan salah satu bentuk praktik mengajar dalam skala kecil yang bertujuan untuk melatih kemampuan mengajar mahasiswa calon guru secara bertahap. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mempraktikkan cara menyampaikan materi, memberikan penjelasan, serta mengelola interaksi verbal dengan ‘siswa’ secara langsung. Proses ini memungkinkan calon guru memperoleh pengalaman nyata, menerima umpan balik dari dosen maupun teman sejawat, dan melakukan refleksi terhadap kekuatan dan kelemahan komunikatifnya.
Oleh karena itu, penguasaan keterampilan verbal tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan calon guru. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan perlu memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan keterampilan ini melalui kegiatan pembelajaran yang bersifat praktik dan reflektif. Dengan keterampilan verbal yang baik, calon guru tidak hanya mampu menyampaikan materi dengan efektif, tetapi juga membangun hubungan yang positif dengan siswa, memotivasi mereka untuk belajar, serta menciptakan iklim pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Hal ini tentu menjadi bekal penting bagi calon guru dalam menghadapi tantangan nyata di dunia pendidikan.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh tim PBSI FKIP UMS yang diketuai oleh Dr. Main Sufanti, M.Hum berjudul “Kreativitas Verbal dan Sikap Berbahasa sebagai Faktor Pendukung Potensial Pengelolaan Kelas Microteaching” yang didanai oleh Diktilitbang Risetmu PP Muhammadiyah. Dalam penelitian tersebut membahas bagaimana mahasiswa mengimplementasikan kreativitas verbal mereka dalam praktik pembelajaran. Ternyata mahasiswa sangat memiliki keterampilan verbal yang sangat bervariasi dan cukup kreatif.
Penulis: Eko Purnomo, S.Pd., M.Pd.